Minggu, 26 Maret 2017

Pelatihan Manajemen Ruang Rawat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit

Kemampuan manajerial seorang Kepala Ruangan dalam mengelola ruang keperawatan mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas dan profesional. Kepala Ruangan dalam pengelolaan yang langsung menyentuh pasien dan keluarganya. Dalam mengelola ruang perawatan, seorang Kepala Ruangan akan bekerja dengan dan melalui seluruh staf keperawatan dan non keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan yang ada dibangsal yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya.

Kepala Ruangan harus mampu mengelola Keperawatan mulai merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta kemampuan mengawasi sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien pada pasien, keluarga dan masyarakat. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan professional. Kepala Ruangan harus mampu menata sistem pemberian pelayanan keperawatan.

Untuk dapat meningkatkan kemampuan manajerial Kepala ruangan dalam mengelola unit ruang perawatan merupakan suatu hal yang penting dalam mewujudkan kontribusi profesi keperawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan khususnya pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat di Rumah Sakit. 

Jumat, 24 Maret 2017

Seminar ACLS for Nurse PERTAMA di INDONESIA

Henti Jantung (Cardiac arrest) tidak bisa lepas dari penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest adalah penyakit jantung koroner. Setiap tahun terdapat kurang lebih 295.000 kasus cardiac arrest yang ditangani baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit di Amerika Serikat (American Heart Asociation, 2012). WHO (2008) menerangkan bahwa penyakit jantung, bersama-sama dengan penyakit infeksi dan kanker masih tetap mendominasi peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia. Serangan jantung dan problem seputarnya masih menjadi pembunuh nomor satu dengan raihan 29 persen kematian global setiap tahun.

Di Indonesia data yang dikeluarkan oleh Badan  Litbang Kemenkes tahun 2013, bahwa yang di diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang.

Postingan Populer